Unsurpertama dalam seni tari adalah raga atau wiraga yang memiliki arti bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan, baik posisi duduk maupun berdiri. Wiraga sendiri di ambil dari Bahasa Jawa
Banyakselebriti terasa menekuni olahraga yang memadukan pada gerakan senam, tari, dan terhitung akrobat ini. Padahal, dahulu pole dancing dulu dianggap sebagai tarian erotis yang dipertunjukkan di klub-klub malam. Manfaat pole dance sanggup disetarakan bersama dengan latihan kekuatan intensitas tinggi. Manfaat Rutin Melakukan Pole Dance Bagi Tubuh
TariSaman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Makna dan Fungsi Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat.
Vay Tiền Nhanh. - Seni tari adalah jenis kesenian yang dilakukan dengan menggerakkan tubuh secara berirama dengan mengikuti alunan musik. Menurut Nur Ajizah Putri Jayaningtias dalam Buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara 2017, adanya berbagai unsur dalam kesenian tari akan membuat gerakan tari menjadi lebih ritmis dan indah. Dalam kesenian tari, ada tiga unsur utama yang harus diketahui dan dipahami oleh para penari, yakni wiraga, wirama serta Wiraga atau raga berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menonjolkan gerak tubuh, dalam posisi berdiri dan atau duduk. Dwi Maryani dalam jurnalnya berjudul Wiraga, Wirama, Wirasa dalam Tari Tradisi Gaya Surakarta menjelaskan, wiraga berarti para penari memiliki kemampuan serta keterampilan untuk menampilkan tiap gerakan. Wiraga sangat erat kaitannya dengan hapalan koreografi tarian dan daya ingat para penari. Selain itu, wiraga juga berarti para penari harus menguasai berbagai teknik gerakan. Contohnya seperti arah hadap dan arah wiraga, ketepatan waktu, ketepatan gerakan, tempo, dan perubahan gerak sangat penting untuk diperhatikan serta diperhitungkan. Baca juga Pengertian dan Jenis Tari Kreasi Wirama Wirama atau irama berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus memiliki gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik yang digunakan. Dalam kesenian tari, wirama meliputi irama dari gerakan tari dan iringan musik. Antara penari serta pengiring musik, haruslah saling berkaitan agar pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tertangkap dengan baik. Contohnya jika pesan yang ingin disampaikan adalah tentang rasa sedih, maka gerakan, ekspresi penari serta iringan musik harus menunjukkan rasa sedih.
Gerak dasar tari adalah tumpuan utama dari seni tari karena gerak adalah materi dasar dari tari dan pada hakikatnya setiap manusia dapat bergerak, sehingga dapat menari Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 121. Seni tari adalah salah satu karya seni tak benda karena tari tidak menggunakan sarana lain kecuali tubuh manusia itu sendiri yang menghasilkan gerak. Hal itu berbeda dengan jenis seni lain yang kebanyakan menghasilkan benda seni atau artifak. Meskipun hari ini, seni tari dapat menghasilkan artifak berupa dokumentasi rekaman video. Namun demikian untuk dapat menari dengan baik, perlu dibangun pengetahuan dan rasa kinestetis kinesthetic sense pada tubuh dan semua bagian-bagiannya. Rasa kinestesis akan menyadarkan penari akan tubuhnya. Kesadaran tubuh atau body awareness adalah suatu kemampuan untuk memahami dan mengendalikan tubuh dan seluruh bagian tubuhnya. Kita juga harus mampu mengenali berbagai gerakan unik yang membuat suatu gerak menarik atau indah ketika diperagakan. Mengapa? Karena gerak adalah hal dasar yang kita lakukan sehari-hari, namun ketika kita melakukan gerak tari, gerak itu harus menghasilkan sesuatu yang lebih dari gerak sehari-hari. Oleh karena itu, tanpa adanya keunikan, sulit untuk meragakan gerak tari yang berhasil. Berbagai gerak unik tari dapat kita perhatikan dan pelajar dari gerakan tari tradisi di seluruh Indonesia. Selanjutnya, agar kita lebih memahami bagaimana cara menarik yang baik kita juga harus mengetahui berbagai konsep-konsep ragam gerak dasar tari, teknik dan prosedur dalam tari tradisional. Berbagai konsep gerak tari tersebut akan di bahas pada pemaparan di bawah ini. Gerak tari memiliki bentuk atau wujud yang beraneka ragam. Setiap tarian memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Sehingga gerak tari sebetulnya tidak hanya terpaku pada gerak tari baku, melainkan dapat dikembangkan juga menjadi gerak tari kreasi. Meskipun tari tradisi adalah gerakan yang telah diturunkan dari masa ke masa, pada hakikatnya dahulu juga gerak tari tradisi dapat menjadi suatu gerak tari kreasi terlebih dahulu. Hal tersebut dapat dilihat pada adanya variasi-variasi berbeda namun dengan nuansa yang sama pada tari tradisi di suatu wilayah Indonesia yang berdekatan. Konsep Gerak Dasar Tari Betawi Contohnya, Tari Betawi dikelompokkan menjadi dua jenis tari yaitu bentuk tari Topeng dan tari Cokek. Ragam gerak dasar pada tari Betawi terdiri dari Gibang, selancar, rapat nindak, kewer, pakblang, goyang plastik dan gonjingan. Dari ragam gerak dasar tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi gerak yang lebih ritmis dengan ruang gerak yang lebih luas. Konsep Gerak Dasar Tari Bali Di Bali, tari merupakan salah satu bagian dari kehidupan masyakatnya. Bahkan, hampir semua rutinitas upacara keagaman maupun upacara adat Bali, di dalamnya pasti memiliki unsur tari. Ragam gerak dasar tari Bali terdiri dari ngumbang, agem, angsel, piles dan ngeseh. Gerakkan tari Bali sangat dimanis dengan ciri khas yang paling kuat terdapat gerakan matanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan atau disebut nyeledet. Konsep Gerak Dasar Tari Toraja Seorang penari yang menari di atas Gendang menjadi ciri khas dari tari Pa’gellu dari Toraja, Sulawesi Selatan. Ragam gerak dasar tari Pa’gellu meliputi gerak Pa’gellu, Pa’tabe, Pa’gellu Tua, Pang’rapa Pentalun, Panggirik Tangtaru, Pa’tutu. Tari pa’gellu di pertunjukkan di setiap upacara/ritual syukuran atau “Rambu Tuka” di kalangan suku Toraja dengan dirinngi instrumen gendang. Setiap gerakan tari dalam tari Pa’gellu adalah simbol keseharian masyarakat Toraja yang memiliki nilai filosofi yang dianut dalamaturan dan adat leluhur mereka. Konsep Gerak Dasar Tari Jawa Gerak pada tarian daerah Jawa biasanya tertuju pada gerak yang bertumbuh dan berkembang di keraton atau istana. Gerak-gerak yang berkembang di keraton memiliki aturan-aturan tersendiri dalam melakukannya. Setiap gerak memiliki makna dan filosofi tersendiri. Gerak dasar pada tari Jawa terdapat srisig, sabetan, hoyog, lumaksana, kengser, seblak sampur, ulap-ulap. Geraknya yang lembut menjadi ciri khas gerak tari Jawa. Gerak Dasar Tari Murni pada Tari Tradisi Di dalam suatu gerak, terkandung atau terlepas tenaga / energi yang mencakup ruang dan waktu. Artinya, gejala yang menimbulkan gerak adalah tenaga dan bergerak berarti menjelajahi ruang dan membutuhkan waktu ketika proses gerak berlangsung. Rudolf Von Laban dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 126 membagi aspek gerak menjadi beberapa bagian, yaitu gerak bagian kepala, kaki, tangan, badan, dan jarak. Jarak disebut juga dengan rentangan atau tingkatan gerak space. Kemudian, gerak dibagi menjadi gerak yang kuat, lemah, elastis, dan gerak penekanan dynamic. Timbulnya gerak tari dapat diamati berasal dari hasil proses pengolahan yang telah mengalami stilasi digayakan dan distorsi pengubahan, yang kemudian melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni adalah gerak yang secara murni memberikan gerakan keindahan saja, sementara gerak maknawi adalah gerak yang mampu menyampaikan suatu makna, pesan, atau cerita tertentu. Berikut ini adalah beberapa gerak murni yang terdapat pada tari tradisi. Pada gerak dasar kaki Adeg-adeg Jawa adalah kesiapan sikap dasar kaki pada saat mulai menari. Wedhi kengser Jawa dan seser sunda adalah gerak menggeser tel apak kaki ke samping kanan dan kiri. Trecet adalah gerakan bergeser ke samping kiri atau kanan dengan kaki jinjit dan lutut di tekuk. Trisig Jawa adalah gerakan berpindah tempat, maju mundur dan berputar dengan berlari kecil, jinjit dan tubuh agak merendah. Pada gerak dasar tari bagian tangan dan lengan terdapat gerakan ngiting, nyampurit Sunda, nyempurit Jawa, ngrayung, pa’blang dan kewer Betawi , capang Sunda dan gerak ukel. Pada gerak dasar tari bagian kepala Gilek adalah kepala membuat lengkungan ke bawah, kiri dan kanan. Galieur adalah gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah. Pacak gulu dan jiling adalah gerak kepala ke kiri dan ke kanan secara cepat. Teknik dan Prosedur Gerak Tari Untuk dapat melakukan gerak tari yang baik pada setiap tari diperlukan teknik dan prosedur khusus yang berbeda. Teknik berhubungan dengan cara melakukan gerak, sedangkan prosedur berhubungan dengan tahapan-tahapan dalam melakukan gerak. Gerak berjalan misalnya, ada yang dilakukan dengan teknik jinjit. Sementara itu, prosedur untuk melakukan gerak berjalan dengan jinjit misalnya dimulai dengan badan tertumpu pada tumit dan melangkah setahap demi setahap. Melakukan gerak pada tari terdiri dari gerak kepala, gerak tangan, gerak badan dan gerak kaki, berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis gerak menurut Tim Kemdikbud 2018, hlm. 127-130. Gerakan Badan Gerakan badan pada tari, di antaranya adalah sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper. Gerakan Kepala Pada tari Jawa Barat, gerak tari bagian kepala meliputi galeong, gelieur dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri. Gerakan Kaki Gerak tari pada bagian kaki di antaranya adalah sebagai berikut. Debeg, yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Gejuk, yaitu menghentakkan kaki ke belakang dengan jinjit. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam. Gerakan Tangan Gerakan tangan meliputi beberapa gerak di bawah ini. Lenggang, yaitu menggerakkan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Pakblang, yaitu meluruskan kedua tangan ke atas dengan tepak tangan mengarah ke atas dan ke bawah. Ngerayung, yaitu gerak telapak tangan membuka dan ibu jari di tekuk ke telapak tangan. Bentuk, Jenis, dan Nilai Estetis Gerak Tari Tari tersusun atas gerak satu dengan gerak lainnya, sementara gerak sendiri tersusun atas motif-motif gerak. Oleh karena itu, setiap gerak memiliki bentuk yang berbeda-beda. Gerak agem misalnya, terebntuk atas gerak tangan, badan dan juga kaki. Agem inilah yang disebut dengan bentuk gerak. Demikian pula dengan gerak trisik berjalan dengan kaki jinjit merupakan bentuk gerak yang terbentuk dari gerak berjalan dan gerak tangan. Sementara itu, gerak juga memiliki jenis tersendiri. Ada gerak yang tidak mendapat sentuhan stilisasi, ada juga gerak yang diberi stilisasi. Kedua jenis gerak ini menyatu dalam sebuah tari. perpaduan antara bentuk dan jenis gerak inilah nilai-nilai estetika pada tari dinikmati selain pendukung tari seperti tata rias dan tata busana serta properti. Bentuk Gerak Tari form Bentuk form sangat berhubungan dengan penataan dan komposisi tari. Menurut Autard dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 138 bentuk form dalam hubungannya dengan penataan dan komposisi tari adalah suatu proses penataan atau pembentukan sebuah komposisi tari yang menghasilkan “bentuk keseluruhan”. Kata bentuk atau form digunakan pada bentuk seni manapun untuk menjelaskan sistem yang dilalui oleh setiap proses pekerjaan karya seni tersebut. Ide ataupun emosi yang dikomunikasikan penciptanya tercakup di dalam bentuk tersebut. Bentuk merupakan aspek yang secara estetis dievaluasi oleh penonton di mana penonton pada umumnya tidak melihat setiap elemen karya seni yang ditampilkan tetapi memperoleh kesan secara keseluruhan dari karya tersebut. Jadi, jika dalam seni rupa bentuk adalah wujud dari suatu gambar, dalam tari bentuk mengacu pada bentuk dan kesan keseluruhan yang diberikan oleh seluruh penataan, komposisi, dan berbagai ragam serta gerak yang ditampilkan pada suatu tari. John Martin dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 139 menyatakan bahwa bentuk dapat didefinisikan sebagai hasil dari penyatuan berbagai elemen tari, yang dipersatukan secara kolektif sebagai kekuatan estetis, yang tanpa proses penyatuan ini bentuk tersebut tidak akan terwujud. Keseluruhan atau kesatuan bentuk itu, menjadi lebih bermakna dari pada beberapa bagiannya yang terpisah. Proses menyatukan, untuk memperoleh bentuk itu, dinamakan komposisi. Berdasarkan dari pengertian bentuk pada tari maka dapat disimpulkan bentuk tari berdasarkan geraknya, yaitu Tari representasional, yakni tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas wantah, seperti tari tani yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan yang menggambarkan nelayan dan tari Bondan yang menggambarkan kasih sayang ibu kepada anaknya. Tari non representasional, yaitu tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak-gerak maknawi. Contohnya tari Topeng Klana, tari Srimpi, tari Bedaya. Jenis Gerak Tari Gerakan tari yang indah berasal dari proses pengolahan yang telah mengalami stilasi digayakan dan distorsi pengubahan sehingga lahirlah dua jenis gerak yaitu gerak murni, dan gerak maknawi gesture. Gerak murni atau disebut gerak wantah adalah gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik keindahan dan tidak mempunyai maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi gesture atau gerak tidak wantah adalah gerak yang yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi, misalnya gerak ulap-ulap dalam tari Jawa merupakan stilasi dari orang yang sedang melihat sesuatu yang jauh letaknya Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 140. Nilai Estetis dalam Gerak Tari Nilai estetis pada tari tidak hanya dilihat secara keseluruhan tetapi juga dapat dilihat pada unsur geraknya. Berbagai nilai estetis pada tari dapat diperoleh melalui penglihatan visual dan pendengaran atau auditif. Nilai estetika secara visual dilihat berdasarkan dari gerak yang dilakukan, sedangkan secara auditif berdasarkan iringan musiknya. Saat tari sesuai dengan musik iringannya, kita juga dapat menikmati nilai estetis dari tari berdasarkan audio-visual secara sekaligus. Nilai estetika sebetulnya bersifat subjektif. Gerak tari tertentu bagi orang tertentu mungkin memiliki nilai estetika baik, tetapi bagi orang lain mungkin kurang baik. Penilaian ini tidak berarti tari yang ditampilkan baik atau kurang baik. Pada fase subjektif seperti ini, berarti nilai estetis sangat tergantung dari selera penontonnya. Terdapat berbagai penilaian objektif yang dapat dilakukan untuk menilai baik atau tidaknya tari melalui analisis dan kritik seni. Berbagai jenis tari memiliki nilai estetis yang berbeda-beda pula. Gerak pada tari merak misalnya, merupakan ungkapan keindahan dari gerak gerik kehidupan burung merak, dan keindahan tersebut dituangkan dari gerak satu ke gerak lain sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Demikian juga tari yang berkembang di daerah Dayak terinspirasi dari keindahan burung Enggang. Kepak sayap Enggang diwujudkan dalam bentuk gerakan yang gemulai tetapi cekatan dan tangkas. Berbagai jenis nilai estetis dari tarian yang lainnya meliputi beberapa tari di bawah ini. Persepsi dan Impresi Nilai estetika dapat dikatakan pula sebagai persepsi dan impresi. Persepsi adalah tahap di mana sensasi itu telah berkesan. Persepsi menggerakkan proses asosiasi-asosiasi dan mekanisme lain seperti komparasi perbandingan, diferensiasi pembedaan, analogi persamaan, sintesis penyimpulan dari penontonnya. Semua proses asosiasi dan mekanisme tersebut menghasilkan pengertian yang lebih luas dan mendalam dan menjadi sebuah keyakinan yang disebut impresi. Sehingga dapat dikatakan bahwa impresi adalah esan pertama terhadap gerak yang dilihat dan persepsi merupakan interpretasi terhadap gerak tersebut. Pada nilai estetika impresi dan persepsi merupakan dua sisi yang saling melengkapi. Referensi Tim Kemdikbud. 2018. Seni Budaya X. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kumpulan contoh soal seni tari 1. Tari adalah pernyataan imajinasi yang dituangkan melalui A. wajah B. ekspresi C. lambang dan gerak D. ruang E. waktu 2. Unsur-unsur tari terdiri dari A. ruang, tenaga dan waktu B. gerak, ekspresi, dan iringan C. gerak, ruang , dan waktu D. gerak, ekspresi dan waktu E. ruang, waktu dan iringan 3. Fungsi musik atau iringan tari adalah sebagaimana di bawah ini, kecuali A. pemberi tekanan-tekanan dalam gerak B. sebagai pengiring C. pembangun suasana D. memberi pekerjaan pada musisi E. pemberi ilustrasi 4. Tari yang sudah ada sejak lama dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi disebut A. Tari modern B. Tari Kreasi Baru C. Tari Tunggal D. Tari Istana E. Tari Tradisional 5. Jenis tari dimana penarinya terdiri dari dua orang dengan koreografi yang berbeda tetapi saling melengkapi disebut A. Tari kelompok B. Tari Rakyat C. Tari Tradisional D. Tari Kreasi E. Tari Berpasangan 6. Berdasarkan orientasi sosial tari dapat dibedakan menjadi A. Tari tradisional dan tari modern B. Tari Rakyat dan Tari Istana C. Tari Tunggal dan Tari Berpasangan D. Tari Kreasi dan Tari Massal E. Tari Tradisional dan Sendratari 7. Tari yang dibawakan oleh banyak orang dan penataan tarinya memiliki kisah tertentu disebut A. Tari kolosal B. Tari Massal C. Tari Tradisional D. Sendratari E. Tari istana 8. Orang yang menciptakan tata gerak tari disebut A. Koreografi B. Fotografer C. Fotografi D. Koreografer E. Aktor 9. Tari Saman berasal dari A. Bali B. Jawa C. Sunda D. Aceh E. Kalimantan 10. Manakah di bawah ini tari yang berasal dari Bali ? A. Tari Merak B. Tari Cendrawasih C. Tari Lengger D. Tari Lilin E. Tari Srimpi 11. Tari Lilin jika dilihatdari jumlah penarinya maka tergolong A. Tari Berpasangan B. Sendratari C. Tari Teatrikal D. Tari kelompok E. Tari Tunggal 12. Tari Oleg Tamulilingan jika dilihat dari jumlah penari maka tergolong A. Tari Berpasangan B. Sendratari C. Tari Teatrikal D. Tari kelompok E. Tari Tunggal 13. Tari yang berasal dari lombok adalah A. Tari Joged bungbung B. Tari Manukrawa C. Tari Jempiring D. Tari Gandrung E. Tari Seudati 14. Tari Gandrung dari lombok , jika diidentifikasi maka tergolong A. Tari kreasi, Tari Istana, dan Tari Massal B. Tari Tradisional, Tari Rakya, dan Tari Berpasangan C. Tari Tradisional, Tari Istana, dan Tari Berpasangan D. Tari Kreasi, Tari Rakyat, dan Tari Tunggal E. Tari Moder, Tari Rakyat, dan Tari Massal 15. Jika diidentifikasi maka tari Legong Keraton dari Bali adalah tergolong tari A. Tari modern, tari Istana, dan tari tunggal B. Tari Kreasi, Tari Rakyat, dan tari berpasangan C. Tari Tradisional, Tari Istana, dan Tari Berpasangan. D. Tari Tradisional, Tari Rakyat, dan Sendratari E. Tari kreasi, Tari Istana, dan Tari Tunggal. 16. Tari yang ditampilan pada acara peringatan HUT RI, Penyambutan tamu kehormatan, disebut tari yang berfungsi untuk A. Kepentingan Upacara B. Kepentingan Perhelatan C. Kepentingan Sosial D. Magi Simpatetis E. Kepentingan Ritual 17. Tari yang digunakan pada upacara khusus dan bersifat magis adalah tari yang berfungsi untuk A. Kepentingan Sosial B. Perhelatan dan Magisimpatetis C. Kepentingan Upacara D. Kepentingan Ritual E. Kepentingan Masyarakat 18. Tari Sintren adalah salah satu tari yang berfungsi untuk A. Kepentingan Upacara B. Kepentingan Ritual C. Perhelatan dan Magi Simpatetsi D. Kepentingan Sosial E. Kepentingan umum 19. Tari yang digunakan pada upacara seperti untuk sedekah bumi, tolak bala, ruwatan, dan sebagainya disebut tari yang berfungsi untuk A. Kepentingan Sosial B. Kepentingan Umum C. Perhelatan dan magi simpatetis D. Kepentingan Ritual E. Kepentingan Khusus 20. Contoh tari untuk kepentingan sosial adalah seperti di bawah ini, kecuali A. Tari Pendet dari Bali B. Tari Lilin Sumatra C. Tari Merak Jawa D. Tari Sang Hyang Bali E. Topeng Betawi Betawi 21. Pada jaman kerajaan banyak tari diciptakan untuk kepentingan A. Sosial B. Upacara-upacara khusus di Istana C. Menghargai senimantari D. Menyenangkan raja E. Menyenangkan rakyat 22. Kerajaan besar di Sumatra adalah A. Tarumanegara B. Kutai C. Majapahit D. Sriwijaya E. Mataram 23. Berikut adalah beberapa kerajaan besar yang pernah ada di jawa, kecuali A. Kalingga B. Kutai C. Majapahit D. Mataram Hindu E. Mataram Islam 24. Tari yang merupakan warisan dari jaman kerajaan adalah A. Tari Merak B. Tari Topeng Klana C. Sendratari D. Tari Oleg Tamulilngan E. Tari Gandrung 25. Berikut adalah beberapa tokoh seniman tari nusantara, kecuali A. Bagong Kussudiardjo B. I Ketut Mario C. Sunan Kalijaga D. Sultan Hasanudin E. Guruh Sokarno Putra 26. Sesuatu yang berbeda dan tidak memiliki persamaan dengan yang lain disebut A. Tunggal B. Bebas C. Unik D. Ciri E. Berkelas 27. Keunikan tari nusatara terdiri dari A. Keunikan bentuk, penari, pencipta B. Keunikan Gerak, Kostum, dan iringan C. Keunikan Tata rias, Latar belakang, penggemar D. Keunikan budaya, pencipta, dan penari E. Keunikan gaya, panggung, dan iringan 28. Keunikan gerak tari tunggal adalah A. Penari terikat pada aturan bersama pasangan penari B. Penari hanya satu orang C. Penari bebas mengekspresikan hasil pengayatannya atas tari yang dibawakan D. Penari haru mengikuti kemauan penonton E. Penari menjadi perhatian penonton 29. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan bentuk keunikan kostum tari nusantara? A. Bahan yang digunakan B. Desain/motif C. Cara Penggunaan D. Bagian-bagian kostum E. Warna kostum 30. Berikut adalah keunikan cara menggunakan iringan tari, kecuali A. Ditiup B. Digesek C. Dipukul menggunakan tangan D. Digoyang-goyang E. Dipukul menggunakan ala 31. Sesuatu yang berbeda dan tidak memiliki persamaan dengan yang lain disebut A. Tunggal B. Bebas C. Unik D. Ciri E. Berkelas 32. Keunikan tari nusatara terdiri dari A. Keunikan bentuk, penari, pencipta B. C. D. E. Keunikan Gerak, Kostum, dan iringan Keunikan Tata rias, Latar belakang, penggemar Keunikan budaya, pencipta, dan penari Keunikan gaya, panggung, dan iringan 33. Keunikan gerak tari tunggal adalah A. Penari terikat pada aturan bersama pasangan penari B. Penari hanya satu orang C. Penari bebas mengekspresikan hasil pengayatannya atas tari yang dibawakan D. Penari haru mengikuti kemauan penonton E. Penari menjadi perhatian penonton 34. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan bentuk keunikan kostum tari nusantara? A. Bahan yang digunakan B. Desain/motif C. Cara Penggunaan D. Bagian-bagian kostum E. Warna kostum 35. Berikut adalah keunikan cara menggunakan iringan tari, kecuali A. Ditiup B. Digesek C. Dipukul menggunakan tangan D. Digoyang-goyang E. Dipukul menggunakan ala 36. Sesuatu yang berbeda dan tidak memiliki persamaan dengan yang lain disebut A. Tunggal B. Bebas C. Unik D. Ciri E. Berkelas 37. Keunikan tari nusatara terdiri dari A. Keunikan bentuk, penari, pencipta B. Keunikan Gerak, Kostum, dan iringan C. Keunikan Tata rias, Latar belakang, penggemar D. Keunikan budaya, pencipta, dan penari E. Keunikan gaya, panggung, dan iringan 38. Keunikan gerak tari tunggal adalah A. Penari terikat pada aturan bersama pasangan penari B. Penari hanya satu orang C. Penari bebas mengekspresikan hasil pengayatannya atas tari yang dibawakan D. Penari haru mengikuti kemauan penonton E. Penari menjadi perhatian penonton 39. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan bentuk keunikan kostum tari nusantara? A. Bahan yang digunakan B. Desain/motif C. Cara Penggunaan D. Bagian-bagian kostum E. Warna kostum 40. Berikut adalah keunikan cara menggunakan iringan tari, kecuali A. Ditiup B. Digesek C. Dipukul menggunakan tangan D. Digoyang-goyang E. Dipukul menggunakan ala 41. Emosi yang tercipta akibat terjadinya tanggapan seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu benda atau peristiwa melalui penglihatan, pendengaran ataupun pengalaman langsung, disebut A. Kemarahan B. Sentimentil C. Estetika D. Art E. Tanggapan 42. Tari merupakan perpaduan beberapa cabang seni, kecuali A. Seni arsitek B. Seni Musik C. Seni Gerak D. Seni Teater E. Seni Rupa 43. Gerak memiliki unsur-unsur yaitu A. Atas, tengah, bawah B. Kiri , kanan C. Ruang dan waktu D. Ruang, tenaga, waktu E. Situasi, kondisi, dan rencana 44. Jarak perpindahan gerak kaki depan ke belakang, merupakan unsur A. Waktu B. Ruang C. Tenaga D. Kecepatan E. Langkah 45. Cepat dan lambatnya gerakan gelengan kepala, merupakan unsur A. B. C. D. E. Kepala Tenaga Kecepatan Ruang Waktu 46. Agar gerak dalam tari menjadi teratur dan ritmis maka diperlukan A. Kostum B. Tata rias C. Iringan musik D. Tata lampu E. Komposisi 47. Peranan Seni rupa dalam tari berbentuk A. Iringan B. Kostum C. Komposisi D. Tata lampu E. Jumlah penari 48. Peranan Seni teater dalam tari berbentuk A. Musik/gamelan B. Tata rias C. Pakaian tari D. Jumlah penari E. Komposisi dan tata lampu 49. Bukan merupakan tema ide dalam tari adalah A. Menyanyi B. Sejarah C. Permainan anak D. Alam dan lingkungan E. Dongeng dan cerita rakyat 50. Contoh properti pendukung dalam tari, kecuali A. Topeng B. Kentongan C. Ikat kepala D. Tali E. Payung 51. Fungsi tema adalah A. Untuk menentukan jumlah penari B. Untuk menentukan jumlah penonton C. Untuk mempersempit ruang jelajah gagasan D. Tidak ada fungsi yang berarti E. Untuk menentukan arena pentas yang diperlukan 52. Tema dapat diwujudkan dalam bentuk sejumlah pertanyaan , kecuali A. Apakah tema dapat ditarikan? B. Apakah ide gerak dari tema dapat ditarikan? C. Apakah hubungan konsep dan ide tema dapat dieksplorasikan? D. Apakah tema dapat diterima oleh semua orang? E. Apakah pengembangan tema dapat diwujudkan ke dalam urutan gerak? 53. Bukan sebagai konsep desain iringan adalah A. Penahanan akhir dan penurunan B. Klimaks C. Perkembangan D. Kemajuan E. Bentuk awal 54. Gerak anggota tubuh bagian atas terdiri dari gerak bagian A. Kepala B. Leher C. Kepala dan leher D. Kepala dan bahu E. Leher dan bahu 55. Bukan merupakan gerak bagian atas adalah A. Geleng B. Angguk C. Menoleh D. Berpaling ke kiri E. Mengayunkan tangan 56. Seledet dalam tari Bali adalah A. Gerak anggota bagian bawah B. Gerak anggota kombinasi C. Gerak anggota bagian tengah D. Gerak anggota bagian atas E. Gerak seluruh anggota tubuh 57. Gerak anggota bagian tengah terdiri atas A. Gerak dari bahu sampai pinggul B. Gerak tangan dan pinggul C. Gerak pinggang dan pinggul D. Gerak pinggul dan kaki E. Gerak tanga sampai pinggul 58. Gerak anggota bagian bawah terdiri atas A. Gerak Pinggul B. Gerak Bahu sampai pinggul C. Gerak kaki D. Gerak pinggang sampai kaki E. Gerak kepala 59. Gerak yang melakukan perpindahan dengan ketrampilan teknik memanfaatkan unsur tenaga, ruang dan waktu disebut A. Gerak Bagian atas B. Gerak lokomotor C. Gerak non lokomotor D. Gerak bagian tengah E. Gerak bagian bawah 60. gerak tanpa perpindahan atau grak ditempat disebut A. Gerak Bagian atas B. Gerak lokomotor C. Gerak non lokomotor D. Gerak bagian tengah E. Gerak bagian bawah Untuk ringkasan materi seni tari
agar gerak dalam tari menjadi teratur dan ritmis maka diperlukan